Puisi Nairem

 

yandin

Nairem

Wong ngawula ing ratu luwih pakewuh
Wora kana minggrang-minggramg
Kudu manteb sartanipun
Setya tuhu maring Gusti
Di tun miturut sapakon

Nairem,,
Sebuah nama yang tidak dicatat sejarah
Namun, selalu membuat sejarah
Nairem,,
Telah menjadi saksi ketersiksaan
Tervonis menjadi daun jati 
Yang digugurkan saat kemarau tiba

Nairem,,
Tepat 07 November 1818
Kaki tangannya terbelenggu 
Terikat rantai besi kafirin
Sautas senyum dikala datang titimangsa
Detik menit berlalu
Suara lirih pedih tak terlupakan

Nairem terbang bagai burung menuju Bintang Jauhar
Daun jati itu gugur sebagai mujahid
Di tanah Cirebon sebagai saksi
Mung siro kelawan ingsun,
Matiyo mungging suwargo

Penulis : Wili Iriyanti


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Jingga Dalam Senja

Puisi Tak Sangka Menjadi Nyata

Puisi Biarkan Aku Bersinar